Pilah-pilah baju buat diapkir. Ini salah satu program rutin yang ditanamkan Ibu sejak aku kecil, terutama bila ada baju baru. Ada yang masuk, mesti ada yang keluar. Biar ga 'mampet'. Ehehe. Nyatanya aku ga pernah juga sampai kekurangan baju :)
Lagipula, kalau dipikir, buat apa juga terus menyimpan sampai bertumpuk-tumpuk.. Cepat atau lambat, bagaimanapun juga pasti akan pergi dari hadapan. Jadi, selagi bisa memilih caranya, bukankah indah jika kita pilih cara yang membuat Allah ridho dan manusia pun bahagia? Daaan.. mumpung masih ada yang mau menerima, nih! Ibarat money laundry, 'risiko' kita jadi lebih kecil jika kita membagi-bagi ke banyak pihak, terutama yang membutuhkan. Tapiiii, kalau ga ada yang mau menerima, gimana doooong? Yah, itu sih derita loe. Ini adalah salah satu peristiwa yang diberitakan Nabi saw. tentang akhir zaman.
Kadang heran, deh, melihat orang yang suka menumpuk barang-barang.. Waktu masih bagus, sayang rasanya kalau diberi pada orang. Pas sudah usang, dibuang sayang, ngasih ditendang (karena udah bututnya). Akhirnya cuma jadi beban hati .. Hmmm.. Belum lagi tanggung jawabnya di akhirat nanti..
Aku melanjutkan memilah-milah. Pakaian yang jarang kupakai siap berpindah tangan, meski dalam kondisi sangat bagus, bahkan ada yang tergolong baru. Terutama beberapa pakaian yang menurutku kurang cocok dengan kepribadianku.
Tapi kemudian pandanganku berhenti pada sebuah baju gamis yang belum lama ini kubeli. Aih, manisnya baju itu.. Garis-garis putih coklat dengan beberapa tempat berwarna hijau pastel. Pikiranku mulai iseng : kalau baju ini juga kukasihkan, bagaimana, ya? Ngg.. Kok rasanya belum rela, ya..? Kan masih suka kupakai ..
Astaghfirullah.. Aku tersadar, ternyata baru segini saja tingkatanku. Memberi ketika ada, tidak memberi di kala susah.
Lantas terkenang akan kaum Anshor, kaum yang Allah muliakan dengan penyebutan dalam al-Qur'an,
"..dan mereka mendahulukan (orang lain) atas dirinya walaupun mereka membutuhkan".
Terpatri dalam sejarah, kisah mereka yang bersukacita menyambut golongan yang hijrah. Lalu membagi segala yang dipunya. "Kemarilah, saudaraku. Aku memiliki 2 rumah, pilihlah mana yang kau suka untuk dirimu."
Ternyata aku masih sangat jauh .. Aku memberi hanya sebatas membersihkan lemari.. Aku masih sangat jauh.
14 Juni 2010
Ya Allah.. Berikan aku hati seluas hati orang-orang Anshor..
Lagipula, kalau dipikir, buat apa juga terus menyimpan sampai bertumpuk-tumpuk.. Cepat atau lambat, bagaimanapun juga pasti akan pergi dari hadapan. Jadi, selagi bisa memilih caranya, bukankah indah jika kita pilih cara yang membuat Allah ridho dan manusia pun bahagia? Daaan.. mumpung masih ada yang mau menerima, nih! Ibarat money laundry, 'risiko' kita jadi lebih kecil jika kita membagi-bagi ke banyak pihak, terutama yang membutuhkan. Tapiiii, kalau ga ada yang mau menerima, gimana doooong? Yah, itu sih derita loe. Ini adalah salah satu peristiwa yang diberitakan Nabi saw. tentang akhir zaman.
Kadang heran, deh, melihat orang yang suka menumpuk barang-barang.. Waktu masih bagus, sayang rasanya kalau diberi pada orang. Pas sudah usang, dibuang sayang, ngasih ditendang (karena udah bututnya). Akhirnya cuma jadi beban hati .. Hmmm.. Belum lagi tanggung jawabnya di akhirat nanti..
Aku melanjutkan memilah-milah. Pakaian yang jarang kupakai siap berpindah tangan, meski dalam kondisi sangat bagus, bahkan ada yang tergolong baru. Terutama beberapa pakaian yang menurutku kurang cocok dengan kepribadianku.
Tapi kemudian pandanganku berhenti pada sebuah baju gamis yang belum lama ini kubeli. Aih, manisnya baju itu.. Garis-garis putih coklat dengan beberapa tempat berwarna hijau pastel. Pikiranku mulai iseng : kalau baju ini juga kukasihkan, bagaimana, ya? Ngg.. Kok rasanya belum rela, ya..? Kan masih suka kupakai ..
Astaghfirullah.. Aku tersadar, ternyata baru segini saja tingkatanku. Memberi ketika ada, tidak memberi di kala susah.
Lantas terkenang akan kaum Anshor, kaum yang Allah muliakan dengan penyebutan dalam al-Qur'an,
"..dan mereka mendahulukan (orang lain) atas dirinya walaupun mereka membutuhkan".
Terpatri dalam sejarah, kisah mereka yang bersukacita menyambut golongan yang hijrah. Lalu membagi segala yang dipunya. "Kemarilah, saudaraku. Aku memiliki 2 rumah, pilihlah mana yang kau suka untuk dirimu."
Ternyata aku masih sangat jauh .. Aku memberi hanya sebatas membersihkan lemari.. Aku masih sangat jauh.
14 Juni 2010
Ya Allah.. Berikan aku hati seluas hati orang-orang Anshor..