Menulis, rifi! That’s the only way, or you’ll be broken!
Mengertilah, rifi,,, kamu tu ga punya kemampuan buat nyuarain suara hatimu. Kamu selalu ga yakin dgn orang lain, terutama gay akin kalo orang-orang bakal mengerti (moreover, they did!). maka hanya pena dan kertas lah teman setia kamu. Teman terbaikmu. Jangan kau sia-siakan…
Luar biasa! Kadang rifi ngerasa, pikiran rifi jauh melampaui usia rifi. Wah, bisa cepat tua, nih! Tapi apa boleh buat, keadaan memaksa begitu..
Ah, walau rifi benci, tapi memang kenyataannya, kita hidup dari penilaian orang. Mau ga mau. Suka ga suka. Seorang professor ahli fisika hidup di tengah rimba bersama suku pedalaman. Apa boleh buat, jadilah ia manusia bodoh dungu bin pander. Karena masyarakt menganggapnya begitu.
Penilaian. Cap. Stempel.
Seharusnya kata-kata itu ga boleh dinisbatkan kepada sesama makhluk. Manusia boleh menyandangnya, asal yang memberi adalah yang menciptakan manusia itu, yang mengetahui segala celah, baik-buruknya. Penilaian… punya hak apa, ya, kita, kok bisa-bisanya menilai orang? Tahukah, penilaian yang kita berikan sungguh mempunyai dampak yang besar sekali.
-29122009
At midnite
(and even now, 2 years after writing, I know exactly what I felt that time and why I wrote it)
Mengertilah, rifi,,, kamu tu ga punya kemampuan buat nyuarain suara hatimu. Kamu selalu ga yakin dgn orang lain, terutama gay akin kalo orang-orang bakal mengerti (moreover, they did!). maka hanya pena dan kertas lah teman setia kamu. Teman terbaikmu. Jangan kau sia-siakan…
Luar biasa! Kadang rifi ngerasa, pikiran rifi jauh melampaui usia rifi. Wah, bisa cepat tua, nih! Tapi apa boleh buat, keadaan memaksa begitu..
Ah, walau rifi benci, tapi memang kenyataannya, kita hidup dari penilaian orang. Mau ga mau. Suka ga suka. Seorang professor ahli fisika hidup di tengah rimba bersama suku pedalaman. Apa boleh buat, jadilah ia manusia bodoh dungu bin pander. Karena masyarakt menganggapnya begitu.
Penilaian. Cap. Stempel.
Seharusnya kata-kata itu ga boleh dinisbatkan kepada sesama makhluk. Manusia boleh menyandangnya, asal yang memberi adalah yang menciptakan manusia itu, yang mengetahui segala celah, baik-buruknya. Penilaian… punya hak apa, ya, kita, kok bisa-bisanya menilai orang? Tahukah, penilaian yang kita berikan sungguh mempunyai dampak yang besar sekali.
-29122009
At midnite
(and even now, 2 years after writing, I know exactly what I felt that time and why I wrote it)