Aku rasa sudah saatnya aku menajamkan pena. Menulis banyak, tentang banyak hal. Begitu bnyk yg harus diperhatikan dan ditulis. Selain itu, tentu saja, dgn banyak2 menulis, aku dapat menghasilkan karya yg lebih berharga lagi.
Ayolah, menulis pasti tidak sesulit itu. Bukankah semuanya hanya soal pembiasaan?
Bersemangatlah menulis. Lihat Tere Liye yg dpt memberi bnyk manfaat lewat tulisan2nya. Jadilah penulis yg seperti itu juga. Lihat, bukankah kamu sudah punya role model?
Bersemangatlah. Mulai dari menulis yg sederhana dulu seperti corat-coret ini, lalu pelan2 diasah utk menulis esai ataupun artikel yg lebih berbobot. Intinya, kuasai cara mengatur alur yg menarik. Kalau sudah begitu, menulis karya ilmiah pun bisa jadi lebih mudah dan baik hasilnya. Karya ilmiah bisa mengantarkanmu kpd MJAF. Oke, lupakan saja kalimat terakhir yg kurang penting itu.
Oya, cara menulis Dimas Abi Aufan juga cukup menarik ya. Tentu sangat berbeda dgn Tere Liye ataupun Andrea Hirata, tetapi pny ciri khas tersendiri yg membuat terasa segar. Ahmad Fuadi, aku no comment. Aku ngerasa ga dpt chemistry yg sama dgn wkt baca karya Andrea Hirata.
Knp jd ngomongin penulis gini?
Ya, aku baru ngerasa, sejak kecil aku memberi perhatian lebih kpd para penulis. Sewaktu baca majalah Bobo, aku begitu antusias jika ada ulasan profil tentang penulis. Lalu aku akhirnya berkenalan dgn mas Hendra krn keaktifannya menulis di media massa. Lalu mengikuti page Tere Liye. Lalu menghubungi Dimas Abi.
Artinya.. Aku mulai ngerasa, barangkali sbnrnya menulis adalah salah satu jalan hidupku. Sejak kecil aku sudah meniti jalan ini, tp belum pernah benar2 diseriusi. Selalu saja hny sambil lalu. Hny utk mengikuti lomba2. oya, dan lagi, di daftar mimpi2ku, cukup banyak yg terkait menulis. Jd sbnrnya, apa lagi alasanku utk tidak menulis?
Ayolah, menulis pasti tidak sesulit itu. Bukankah semuanya hanya soal pembiasaan?
Bersemangatlah menulis. Lihat Tere Liye yg dpt memberi bnyk manfaat lewat tulisan2nya. Jadilah penulis yg seperti itu juga. Lihat, bukankah kamu sudah punya role model?
Bersemangatlah. Mulai dari menulis yg sederhana dulu seperti corat-coret ini, lalu pelan2 diasah utk menulis esai ataupun artikel yg lebih berbobot. Intinya, kuasai cara mengatur alur yg menarik. Kalau sudah begitu, menulis karya ilmiah pun bisa jadi lebih mudah dan baik hasilnya. Karya ilmiah bisa mengantarkanmu kpd MJAF. Oke, lupakan saja kalimat terakhir yg kurang penting itu.
Oya, cara menulis Dimas Abi Aufan juga cukup menarik ya. Tentu sangat berbeda dgn Tere Liye ataupun Andrea Hirata, tetapi pny ciri khas tersendiri yg membuat terasa segar. Ahmad Fuadi, aku no comment. Aku ngerasa ga dpt chemistry yg sama dgn wkt baca karya Andrea Hirata.
Knp jd ngomongin penulis gini?
Ya, aku baru ngerasa, sejak kecil aku memberi perhatian lebih kpd para penulis. Sewaktu baca majalah Bobo, aku begitu antusias jika ada ulasan profil tentang penulis. Lalu aku akhirnya berkenalan dgn mas Hendra krn keaktifannya menulis di media massa. Lalu mengikuti page Tere Liye. Lalu menghubungi Dimas Abi.
Artinya.. Aku mulai ngerasa, barangkali sbnrnya menulis adalah salah satu jalan hidupku. Sejak kecil aku sudah meniti jalan ini, tp belum pernah benar2 diseriusi. Selalu saja hny sambil lalu. Hny utk mengikuti lomba2. oya, dan lagi, di daftar mimpi2ku, cukup banyak yg terkait menulis. Jd sbnrnya, apa lagi alasanku utk tidak menulis?